Para ahli memperingatkan bahwa kekurangan vitamin D ketika masa kehamilan dapat menyebabkan anak menderita rakitis dan gangguan jangka panjang seperti skizofrenia dan diabetes tipe 1. Maka itu penting untuk penuhi asupan vitamin D baik dari makanan maupun yang berasal dari suplemen.
Seperti dilansir The Telegraph, Rabu (14/12/2011), praktisi kesehatan Andrew Walker meminta pemerintah agar mempertimbangkan pemberian vitamin D kepada semua ibu hamil dan menyusui sebanyak 10 mcg setiap hari untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kekurangan vitamin D.
Walker menulis kepada Menteri Kesehatan Inggris agar semua wanita hamil dan ibu menyusui mengonsumsi vitamin D. Walker menulis surat itu setelah mengadakan pemeriksaan selama satu minggu terhadap penyebab kematian seorang bayi berusia 3 bulan.
Bayi bernama Milind Agarwal tersebut dibawa ke dokter pada bulan Juli dengan dugaan terkena gejala infeksi virus. Si bayi lalu dipersilakan pulang dan diberi obat tetes hidung.
Konsultasi via telepon dengan dokter lain menyarankan agar orang tuanya memberikan parasetamol, tapi ayah dan ibunya masih khawatir dan menelepon ambulans. Anaknya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Northwick Park di London utara dan dinyatakan benar-benar tidak sehat.
Sang bayi akhirnya meninggal akibat radang septik hati karena katup jantung aorta yang dalam kondisi abnormal.
Seorang konsultan ahli patologi pediatrik mengatakan sebab kematian bahwa si bayi kekurangan vitamin D memainkan peran dalam perkembangan infeksi dan menyarankan agar semua wanita hamil dan menyusui diresepkan vitamin D setiap hari.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa wanita hamil dan perempuan yang berusaha agar dapat hamil kebanyakan tidak cukup mendapat asupan vitamin D.
Jika banyak orang dapat memperoleh vitamin D dari sinar matahari, orang yang tinggal di negara dingin mungkin tidak mendapat cukup asupan. Akibatnya, tubuh sering mengandalkan vitamin D dari membeli suplemen di apotek ketika musim dingin.
Vitamin D ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa makanan seperti ikan berminyak, telur, hati, serta dalam makanan yang diperkaya seperti margarin, sereal sarapan dan susu bubuk.
Tetapi ibu hamil disarankan untuk menghindari hati dan produk hati, telur mentah atau telur yang dimasak dan membatasi asupan ikan jenis tertentu seperti tuna.
Seperti dilansir The Telegraph, Rabu (14/12/2011), praktisi kesehatan Andrew Walker meminta pemerintah agar mempertimbangkan pemberian vitamin D kepada semua ibu hamil dan menyusui sebanyak 10 mcg setiap hari untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap kekurangan vitamin D.
Walker menulis kepada Menteri Kesehatan Inggris agar semua wanita hamil dan ibu menyusui mengonsumsi vitamin D. Walker menulis surat itu setelah mengadakan pemeriksaan selama satu minggu terhadap penyebab kematian seorang bayi berusia 3 bulan.
Bayi bernama Milind Agarwal tersebut dibawa ke dokter pada bulan Juli dengan dugaan terkena gejala infeksi virus. Si bayi lalu dipersilakan pulang dan diberi obat tetes hidung.
Konsultasi via telepon dengan dokter lain menyarankan agar orang tuanya memberikan parasetamol, tapi ayah dan ibunya masih khawatir dan menelepon ambulans. Anaknya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Northwick Park di London utara dan dinyatakan benar-benar tidak sehat.
Sang bayi akhirnya meninggal akibat radang septik hati karena katup jantung aorta yang dalam kondisi abnormal.
Seorang konsultan ahli patologi pediatrik mengatakan sebab kematian bahwa si bayi kekurangan vitamin D memainkan peran dalam perkembangan infeksi dan menyarankan agar semua wanita hamil dan menyusui diresepkan vitamin D setiap hari.
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa wanita hamil dan perempuan yang berusaha agar dapat hamil kebanyakan tidak cukup mendapat asupan vitamin D.
Jika banyak orang dapat memperoleh vitamin D dari sinar matahari, orang yang tinggal di negara dingin mungkin tidak mendapat cukup asupan. Akibatnya, tubuh sering mengandalkan vitamin D dari membeli suplemen di apotek ketika musim dingin.
Vitamin D ditemukan dalam jumlah kecil di beberapa makanan seperti ikan berminyak, telur, hati, serta dalam makanan yang diperkaya seperti margarin, sereal sarapan dan susu bubuk.
Tetapi ibu hamil disarankan untuk menghindari hati dan produk hati, telur mentah atau telur yang dimasak dan membatasi asupan ikan jenis tertentu seperti tuna.
Source :
Detikhealth
Detikhealth
0 comments:
Post a Comment